Sejarah nenek moyang masyarakat lundayeh yang berdomisili di desa-desa pelosok pedalaman Kecamatan Krayan Kabupaten Bulungan bisa dikategorikan hidup di bawah garis kemiskinan dan bersahaja.
Keadaan yang sama juga di alami oleh masyarakat Lundayeh Desa Long Lemutu. Untuk mendapatkan kebutuhan sehari-hari saja seperti garam, sabun, gula dan sebagainya harus berbelanja ke Long Berang atau long Seraban dengan membawa gendongan seperti beras atau dammar untuk di jual atau di barter.
Pola hidup demikian sudah berlangsung dari generasi ke generasi. Namun dengan di adakannya Pendidikan Alkitab oleh Misi Agama di desa Long Sepayang membawa pengaruh baru di bidang pendidikan. Masyarakat menjadi sadar bahwa pendidikan sangat penting bagi kemajuan dan masa Depan.
Cakrawala baru sebagai pengaruh dari pendidikan di maksud menggugah sejumlah tokoh masyarakat Desa Long Lemutu yang di prakarsai oleh Alm.Daring Laban, mengadakan Rapat dan musyawarah untuk mencari jalan Keluar sari keadaan hidup yang sangat menyedihkan itu dengan mengadakan perpindahan ke daerah yang lebih baik.
Pada Tahun 1953 atas persetujuan Camat Krayan maka di adakan Rapat Pelaksanaan gelombang Arus perpindahan masyarakat dari long Lemutu sebagai berikut:
1. Gelombang Pertama
Kira-kira Bulan Mei tahun 1954 gelombang pertama berangkat dengan Tujuan Taras,sebagai ketua Rombongan Lufung Akat
2. Gelombang Kedua
Setelah kira- kira 6 bulan kemudian pada tahun yang sama(1954). Yang terdiri dari Yarun Selutan dan lainnya.
3. Gelombang Ketiga
Pada tahun 1955 satu tahun kemudian menyusul perpindahan gelombang ketiga yang terdiri dari Alm.Daring Laban, Basar Ukung dan Lainnya. Demukianlah berangsur-angsur arus perpindahan masyarakat dari desa Long Lemutu ke daerah Baru (Desa Pulau Sapi)
Disebut Desa Pulau Sapi Karena Menurut sejarahnya, bahwa pada zaman dahulu telah ditemukan bangkai seekor sapi yang terdampar hanyut dari hulu sungai.letak Pulau tersebut tepatnya di seberang Desa Pulau sapi.
Pemeritahan Desa Pulau Sapi Dari Masa ke Masa
No |
Nama |
Masa Jabatan |
1 |
RUID ASUT |
1958 |
2 |
SAWEN RUID |
1958 |
3 |
YARUN SELUTAN |
1963 – 1965 |
4 |
BASAR UKUNG |
|
5 |
FORET SIRAN |
|
6 |
ALEX MULUNG |
|
7 |
YUDAN DARING |
|
8 |
MARTIN BALANG |
|
9 |
HERBERT BINA |
2006 – 2011 |
10 |
YAMUS YUSED |
2011 – 2017 |
11 |
OTNIEL FORET |
2017 - 2023 |
12 |
RUDI, SE |
2023 - SEKARANG |
Desa Wisata Pulau Sapi terletak di Kecamatan Mentarang. letaknya kurang lebih 15 menit dari Malinau. Di desa ini banyak kreativitas masyarakatnya yang...
MALINAU – Dengan masuknya beberapa maskapai penerbangan, tentu ada sisi positif dan negatifnya. Terkait hal itu, Bupati Malinau Dr. Yansen TP, M.Si me...
Upaya Pemerintah Kabupaten Malinau untuk mewujudkan masyarakat yang sehat dilakukan melalui berbagai cara, salah satunya melalui penetapan kawasan dil...